Selasa, 25 Desember 2012

Line-up Bondan Prakoso and Fade Two Black

Kembali Ke Akar


BLUES yang pertama kali dipopulerkan oleh para imigran Afrika di Amerika pada awal abad 20, pada perkembangannya memang mempengaruhi banyak genre musik yang beredar setelahnya. Mungkin itu jugalah salah satu alasan kenapa pihak InaBlues selaku penyelenggara Djarum Super Jakarta Internasional Blues Festival yang digelar Sabtu [7/11] juga turut mengundang penampil yang beragam, tidak hanya dari wilayah blues. Dahi pun berkerut ketika melihat beberapa deretan line-up seperti The Changcuters, The Dance Company, Gigi, Discuss, Bondan Prakoso & Fade2Black tampil, apa mereka cukup blues untuk tampil di sebuah festival blues bertaraf internasional? Tidak, tapi band-band tadi cukup adaptatif dengan memasukkan unsur blues ke dalam set mereka. The Changcuters, misalnya, mengundang beberapa bintang tamu mulai dari pemain harmonika hingga saksofon, The Dance Company pun tampil ngeblues dengan menggeber “Hard To Handle”-nya The Black Crowes. 


jan akkerman
    

Nama-nama besar yang terbagi dalam 4 stage mulai naik panggung ketika hari mulai gelap seiring penonton yang perlahan memenuhi venue Istora Senayan. Diawali Adrian Adioetomo di Green Stage yang memukau dengan permainan gitar dobro-nya,  dilanjutkan dengan kolaborasi ayah-anak klen Item di Red Stage. Yopie, sang ayah tersenyum bangga sambil menyaksikan anak-anaknya 'menghabisi' gitar di lagu Little Wing-nya Jimi Hendrix. Blue Stage, tempat di mana para penampil utama bermain, Mike Wilgar dari Inggris memainkan harmonika dengan takjub ditemani 3  orang anggota bandnya. Imej blues yang identik dengan musik 'orang tua' segera terhapus ketika 'The Devil Blues' Rama Satria & Electric Mojos tampil membakar. Mantan gitaris Jacques Mate ini adalah produk regenerasi dunia blues lokal yang memang rindu akan idola baru. Rama bermain kesetanan dan lepas kontrol seakan tidak ada hari esok. 


Andy /rif & Abdee Negara
   

Selain kepada Jan Akkerman, mantan gitaris Focus, perhatian audiens sepenuhnya tertuju pada idola blues lokal saat ini, Gugun & Blues Shelter. Gugun membawakan beberapa materi barunya yang kental dengan aroma funk. Sementara kolaborasi gitaris yang dipimpin John Paul Ivan, Abdee Negara dan Andi /rif menjadi penutup yang menarik. Mereka tampil membawakan lagu-lagu klasik seperti “Stone Free” dari Jimi Hendrix dan “Kompor Mleduk” dari Benyamin S. yang 'dikeroyok' Adrian Adioetomo, Rama Satria dan Tasya.| Rio

source : http://www.traxmagz.com/index.php?trax=bW9kPWNvbnRlbnQmY2F0PXZpZXcmaWQ9MTM5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar