Selasa, 26 Juni 2012

Mengidap Infantalisme, Stanley yang Berusia 29 Tahun selalu Bersikap seperti Bayi saat di Rumah

http://1.bp.blogspot.com/-FvvPc7juanU/T-p_q0aN19I/AAAAAAAAHj0/z6r7_noDZ6g/s1600/dewasa-bayi1.jpg


Di tempat kerjanya, Stanley adalah seorang profesional di bidang komputer. Begitu jam kerja usia dan ia sampai di rumah, pria berusia 29 tahun berubah drastis dari pria dewasa menjadi seorang bayi raksasa.

Stanley langsung dipakaikan popok, minum lewat botol susu, makan disuapi, bermain boneka beruang favorit, dan lego di area bermain. Hal ini ia lakukan kapanpun ia punya waktu luang.

Sebagai ‘bayi dewasa’ Pria asal California ini mendapat perawatan teman wanita yang pernah berprofesi sebagai mantan perawat.


Childhood comforts: Stanley Thornton is bottle-fed by room-mate Sandra Dias, a former nurse, who died in July this year



Menurut medis, Stanley mengidap infantalisme, yaitu kelainan psikologis yang diidap orang dewasa yang bersikap layaknya bayi atau balita. Pengidapnya kerap dinamakan ‘pecinta popok’ (DL). Namun pada beberapa kasus, hal ini dapat berkembang menjadi fetish sexual. Yaitu, seseorang memperoleh kepuasan seksual dari objek atau kondisi tertentu.


“Bagi kebanyakan dari kita, sepulang kerja Anda akan bersantai. Dan aku akan berubah menjadi ‘seorang bayi’ dan menyingkirkan semua barang-barang dewasa,” ungkapnya. Stanley mengaku kebiasaan uniknya sudah berlangsung sejak ia remaja 14 tahun. Dia menegaskan, kebiasaannya ini bukanlah demi memperoleh kepuasan seksual.

Dalam sebuah tayangan National Geographic, Stanley dihadirkan lengkap dengan semua perlengkapan bayi sesuai ukuran tubuhnya. Sebuah boks bayi ukuran jumbo dibuat khusus dapat menampung berat tubuhnya yang mencapai 159 kilogram, kursi khusus bayi, serta aneka mainan bayi.

Dia pun mengungkap alasannya berperilaku bagai seorang bayi, “Aku melakukannya hanya untuk mendapatkan cinta, kasih sayang dan rasa aman selama di rumah.”

Stanley menambahkan, “Begitu keluar rumah saya langsung berubah menjadi seorang dewasa lagi,” katanya dikutip dari Huffington Post.



Regression: Mr Thornton says there's nothing else like waking up in a crib every morning, and it helps him get into the baby 'mindset'

Regression: Mr Thornton says there's nothing else like waking up in a crib - which he built himself - every morning, and it helps him get into the baby 'mindset'

Threat: Stanley Thornton said he would kill himself if his payments were stopped

Threat: Stanley Thornton said he would kill himself if his payments were stopped

Content: Mr Thornton said he adapted this child's playpen by putting a thick layer of wood in the bottom so it would support his weight

Content: Mr Thornton said he adapted this child's playpen by putting a thick layer of wood in the bottom so it would support his weight


Looked after: Miss Diaz even spoonfeeds the 30-year-old, who says he enjoys the comfort of being treated like babyStanley and Sandra

Cared for: Before her death Sandra Dias fed her room-mate and 'baby' with a spoon and a bottle

Comfort: Stanley Thornton sucking from a bottle held by his 'mother', room-mate Sandra Dias, who died in July

Comfort: Stanley Thornton sucking from a bottle held by his 'mother', room-mate Sandra Dias, who died in July

Psychological condition: Mr Thornton first began wearing diapers when he was 13, and started wetting the bed. Now he says he has to wear them 24/7 because he 'day wets' Stanley the 'adult baby'


Living a fantasy: Mr Thornton changes into adult clothes hen he leaves the house to buy wood for his latest project, an adult-sized high chair Sandra Diaz and Stanley Thornton

Double life: The documentary showed Mr Thornton dressed in adult clothes, buying materials and building his nursery, skills which Mr Coburn say makes him able to hold down a job

Fantasy world: Mr Thornton explained on camera how he built his own crib then painted it. He now says the film overstated his abilities







sumber :http://serbaneka.com/2011/mengidap-infantalisme-stanley-yang-berusia-29-tahun-selalu-bersikap-seperti-bayi-saat-di-rumah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar