Jumat, 21 Oktober 2011

Tips mendekati seseorang yang baru putus cinta


Anda bertemu dengan seseorang, dan setelah berbincang-bincang Anda merasakan adanya kecocokan di antara Anda dengannya. Tapi ternyata si dia baru saja putus cinta. Anda tidak yakin apakah dia masih menginginkan mantannya atau sudah siap untuk mencari partner baru. Anda tidak yakin apakah harus melanjutkan PDKT atau memantau situasi terlebih dahulu.

Untuk mendekati seseorang yang baru putus cinta memang biasanya relatif lebih mudah, karena si dia sedang berada dalam kondisi emosional yang labil dan membutuhkan seseorang, entah itu hanya sekedar untuk pelarian (rebound) ataupun memang ingin mencari partner baru. Karena itu, dinamika romansa yang terjadi apabila seseorang baru saja mengalami putus cinta cukup berbeda dari biasanya.

Meskipun sepertinya ini adalah sebuah keuntungan bagi Anda, tapi dengan keadaan emosional dia yang sedang labil justru membuat posisi Anda juga labil dalam hatinya. Apabila Anda sedang berada dalam posisi ini, Anda sedang berada dalam posisi yang cukup rawan.

Ada 5 hal yang harus Anda lakukan dan ingat baik-baik apabila ingin PDKT dengan seseorang yang baru putus cinta:

1. Di depan dia, Anda harus menunjukkan bahwa Anda TIDAK PEDULI soal hubungannya dengan sang mantan. Perlakukan dia sebagai seseorang yang single. Dengan bersikap seperti itu, Anda akan menunjukkan padanya bahwa Anda tidak peduli dengan masa lalunya, menerima dia apa adanya dan siap untuk sebuah petualangan baru yang menyenangkan bersamanya di masa depan.

Bagi seseorang yang baru saja putus cinta, ini akan memberikan efek yang sangat positif dan tentu saja sebuah nilai plus buat Anda.

2. Tapi Anda juga WAJIB MENCARI TAHU dan MENGANALISA hubungan dia dan mantannya. Ini sangat penting sebagai bahan pertimbangan bila Anda menginginkan sebuah hubungan yang lebih serius nantinya. Dengan mencari tahu dan menganalisa, Anda juga bisa belajar banyak, baik soal dinamika romansa secara umum dan juga tentang dirinya lebih dalam.

Anda harus melakukan ‘investigasi’ ini dengan halus. Maksudnya, jangan sampai Anda terjebak menjadi tong sampah emosional dan pelayan curhatnya. Jangan bertanya atau ‘mengorek’ terlalu banyak hingga jadi kentara, apalagi bertanya pada teman-temannya. Cukup Anda perhatikan saja sikap dan reaksinya apabila dia sedang bercerita soal sang mantan dan hubungannya yang terdahulu.

Ingat: JANGAN TERPENGARUH oleh ceritanya. Jangan sampai Anda merasa cemburu, marah, dsb.

Cari tahu apa yang membuat mereka berpisah dan siapa yang memutuskan hubungan tersebut. Informasi ini cukup krusial, karena posisi ‘memutuskan’ dan ‘diputuskan’ memiliki pengaruh yang berbeda pada kondisi emosional seseorang.

Cari tahu apakah dia masih menginginkan untuk balikan dengan mantannya, seberapa penting peran mantannya itu dalam kehidupan dia sebelumnya, dan sudah berapa lama mereka menjalin hubungan sebelum akhirnya berpisah. Seseorang yang sudah lama menjalin hubungan biasanya akan membawa banyak sekali masalah dan sampah emosional ketika putus cinta. Cari tahu dan analisa.

Dan juga sangat penting bagi Anda untuk tidak terlalu mempercayai 100% apapun yang keluar dari mulutnya. Meskipun dia berkata sudah melupakan mantannya dan sama sekali tidak ingin balikan kembali, meskipun dia sudah menyatakan bahwa dia menyukai dan menginginkan Anda. Karena seseorang yang baru putus cinta biasanya mengalami fase denial atau menyangkal kenyataan, baik disadari maupun tidak, untuk membuatnya merasa lebih baik.

Perhatikan baik-baik sikapnya. Apabila sang mantan menghubunginya, apa yang dia lakukan? Apakah air muka dan suaranya berubah? Apabila sang mantan mengajak dia untuk bertemu, apa reaksinya?

Perhatikan dan analisa!

3. JANGAN NGAREP! Dalam situasi romansa apapun, ngarep adalah musuh utama Anda. Apalagi dalam situasi seperti ini. Ingat, dia baru saja putus cinta dan emosinya sedang tidak stabil. Jadi apapun respon yang Anda dapatkan darinya, jangan senang dulu. Hindari berpikiran untuk menjalin hubungan yang serius dengannya dalam waktu dekat.

Meskipun tampaknya respon yang dia berikan sangat positif, jauhkan pikiran bahwa Anda sudah memiliki hatinya. Dia tidak sedang menjadi diri yang sebenarnya, kalaupun Anda merasa sudah memiliki dirinya itu hanyalah sebuah bayangan saja. Jadi santai saja, tidak perlu buru-buru dan bersabarlah.. Kendalikan diri dan lindungi hati Anda.

Salah satu cara untuk tidak ngarep dengannya adalah dengan tidak berusaha untuk menjadi superhero penyelamatnya. Setelah mendengar kisah cinta dengan mantannya yang tragis, mungkin Anda merasa kasihan, iba, ingin menolongnya dan membuatnya bahagia, tapi sikap ini dapat menyeret Anda secara emosional. Selama dia masih belum menjadi partner Anda, biarkan dia mengatasi masalahnya sendiri karena Anda masih belum berhak untuk melakukan apa-apa.

4. TUNJUKKAN SIKAP TERBAIK ANDA SETIAP SAAT. Si dia pasti akan membandingkan Anda dengan mantannya. Ini adalah hal yang sangat normal. Tapi ini bisa menjadi keuntungan bagi Anda, apabila Anda dapat tetap berada di posisi yang lebih unggul daripada sang mantan.

Jika ternyata dalam hatinya dia masih ngarep dan ingin balikan lagi dengan sang mantan, sekalinya Anda tidak menjaga sikap terbaik Anda, sekalinya Anda melakukan kesalahan, maka hampir dapat dipastikan dia akan il-feel dan akhirnya berpikir, “Memang tidak ada yang sebaik mantanku..”

Kalau sudah begitu, berarti Anda telah kehilangan kesempatan untuk mendapatkannya. Paling maksimal, yah, Anda dapat status best friend. Yang paling parah, si dia kembali lagi dalam pelukan mantannya dan meninggalkan Anda yang ngarep. Dan ini bukanlah yang Anda inginkan, bukan?

5. BERSENANG-SENANGLAH! Tidak ada yang menginginkan sebuah hubungan yang terlalu serius. Jadi Anda harus bersenang-senang. Lakukan apa saja yang Anda inginkan: habiskan waktu berdua saja, buat dia tertawa, ajak dia ke Dufan, ajak dia hang-out dengan teman-teman Anda, makan malam yang romantis, genggam tangannya dan tatap matanya, dan kecup keningnya dengan lembut. Apa saja! Nikmati setiap saat Anda bersamanya. Pastikan Anda dan dia mengalami momen-momen yang menyenangkan.

Karena bukan saja itu akan membuat Anda lebih senang, tapi juga akan membuat dia bahagia dan melupakan mantannya. Satu hal yang harus ada dalam pikiran Anda: Anda akan memberinya kebahagiaan LEBIH BESAR daripada yang pernah diberikan oleh mantannya.

Tapi Anda harus tetap ingat pada 4 poin di atas! Fokus Anda harus tetap pada diri Anda sendiri, bukan dirinya. Jadi apabila mulai ada tanda-tanda bahwa dia menyeret-nyeret Anda secara emosional dan membuat Anda stress dengan ketidak konsistenan yang dia lakukan; apabila tanpa Anda sadari Anda telah masuk ke dalam drama-drama antara dia dengan mantannya; apabila ternyata akhirnya dia lebih memilih mantannya daripada Anda, dan tidak menghargai kesempatan yang telah Anda berikan; maka itu berarti saatnya bagi Anda mengucapkan “Bye bye..”.

 sumber: http://www.hitmansystem.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar